Selasa, 16 September 2014

Untuk Apa Sekolah Lagi?

Kadang muncul pertanyaan pada diri kita, buat apa sekolah tinggi-tinggi? atau buat yang sudah bekerja buat apa sekolah/kuliah lagi?

ada sebuah artikel yang cukup menarik dari buku Al Arabiya Bayna Yadaik, buku yang saya gunakan untuk belajar bahasa arab:

تعليم بين الماضي و الحاضر


terjemahan bebas pada paragraf terakhir dari tulisan di atas:
"Jaman dulu guru tidak mengharapkan bayaran kecuali mengharap ridho Allah, tetapi saat ini banyak guru yang mengharapkan mendapatkan gaji yang besar. Saat ini murid lebih memikirkan ijazah dibandingkan dengan ilmu, karena ijazah adalah alat untuk melamar pekerjaan"

kadang saya bertanya kepada rekan-rekan saya di kantor saat mereka akan/selesai tugas belajar (S2 atau S3).

Buat apa sih melanjutkan sekolah? apakah alasannya satu dari hal ini?

  1. menambah status sosial. ....punya titel Master atau Doktor kan keren tuh :-)

  2. menambah peluang untuk mendapatkan posisi/jabatan yang lebih tinggi.

  3. mencari tambahan uang dari beasiswa.

  4. biar bisa jalan-jalan ke luar negeri

  5. bosen di kantor terus...ganti suasana

atau ada alasan lain?

kadang-kadang mereka menjawab "bosen di kantor terus" ataupun ada juga yang menjawab "untuk menambah peluang mendapatkan posisi/jabatan yang lebih tinggi"

tetapi ada jawaban lain ketika pertanyaan tersebut saya utarakan kepada salah seorang senior saya di kantor saat yang bersangkutan akan berangkat melanjutkan kuliah ke jenjang Doktoral (S-3). Mungkin karena yang bersangkutan adalah anak kiai jadi jawabannya agak lain:

Jawaban senior saya tersebut:
Saya kuliah lagi untuk mencari ilmu, karena Allah sudah berjanji "Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang berilmu beberapa derajat" nah saya juga belum tau diangkat derajatnya itu dalam bentuk apa? apakah status sosial atau jabatan atau uang.

sebagaimana terdapat pada (Q.S. al-Mujadalah[58]: 11)

unduhan


Artinya:
"... niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat..."
(Q.S. al-Mujadalah[58]: 11)