Jumat, 09 September 2016

Public Trust (Kepercayaan Masyarakat)

Pada musim gugur yang sejuk, dengan temperatur 18 - 30 C, di negeri gingseng, kami menghabiskan beberapa minggu di sebuah kota kecil di tengah-tengah semenanjung Korea, Daejeon atau "a grand field" dalam bahasa inggris, kota kecil yang berpenduduk 1,5 juta jiwa [1], kami melewati hari-hari dengan duduk dalam ruang kelas training, diselingi dengan kunjungan pada fasilitas nuklir pada akhir pekan.

2016, Presentasi

Pesertanya berasal dari negara Asia Tenggara, Asia  Selatan dan Timur Tengah. Belakangan memang jumlah peserta training dari timur tengah semakin banyak. sangat mungkin berkaitan dengan UEA (Uni Emirat Arab) dan Iran yang sedang dan sudah memiliki PLTN, yang besar kemungkinan memicu negara tetangganya untuk ikut-ikutan membangun [2].

Tiba saat nya untuk presentasi masing-masing negara tentang kondisi dan rencana program nuklirnya. Saya pun ikut serta dalam presentasi tersebut, dalam presentasi, saya mengutarakan:

We plan to built 10 MW HTGR – Experimental NPP in Serpong
Since 1980s up to now we delay and delay NPP Program:
  • 1967 – 1998, we have chance to built because of strong leadership
  • 1999 – Now, public acceptance problem, then it becomes political issues, especially during general election.
We try and try to educate public about the high safety system of NPP
Seorang peserta dari Mesir bertanya
"what is strong leadership?"
kemudian saya pun menjawab:
"He was strong leader...just like Hosni Mubarak in your country [3]"
yang saya maksud dengan "strong leadership" adalah masa orde baru, siapa yang berani protes pada masa orde baru kalau presidennya sudah mengambil kebijakan strategis. Setelah berakhirnya orde baru "public acceptance" menjadi masalah dan kemudian menjadi isu politik, dimana tidak satupun bakal calon pimpinan eksekutif ataupun bakal calon anggota legislatif yang berani/mau memasukkan pembangunan PLTN dalam program kerjanya.

sesaat kemudian peserta dari Bangladesh bertanya:
"What is your national planning about the electrical demand in the future, why you didn't built it?"
kemudian sayapun menanggapi:
"During our strong leader, he did not decide to built NPP, may be because at his time our population was only 100 millions people and our oil production was 1.5 million barrel/day, but now...our population is 255 millions people and our oil production is 900 thousand barrel/day, we need more energy, but now we are facing public accepatance problem"

2009, My first time in Korea 

Dulu sepulang training dari Korea sekitar tahun 2009, saya memberikan presentasi di kantor bahwa dalam sejarah Korea:
Pada tahun 1978, Korea Selatan mulai mengoperasikan PLTN pertamanya, dengan perjanjian kontrak transfer teknologi, Pada tahun 1998 Korea Selatan berhasil membuat PLTN produksi dalam negeri, PLTN memasok sepertiga kebutuhan listrik mereka.
kemudian diantara para hadirin ada yang bertanya:
"kalau dari perjalanan sejarah Korea Selatan bisa melakukan hal tersebut, mengapa kita tidak bisa?"
kemudian saya menjawab:
"Pada saat PLTN pertama di bangun di Korea Selatan, pemerintah Korea yang memutuskan, publik tidak memberikan banyak respon karena saat itu publik belum tahu banyak tentang keuntungan ataupun kerugian (bahaya) PLTN, tetapi seiring berjalannya waktu, Korea Selatan semakin maju dan pada saat bersamaan kepercayaan rakyat (public trust) terhadap pemerintahannya semakin tinggi, sehingga untuk pembangunan PLTN berikutnya cenderung mudah tanpa penolakan dari rakyatnya"
"Berbeda dengan Indonesia, kepercayaan rakyat (public trust) terhadap pemerintahannya masih kurang, sehingga untuk meyakinkan rakyat tentang manfaat dari PLTN bukanlah hal yang mudah, kadang....tiap kali ada rencana pembangunan PLTN, sebagian rakyat hanya memandangnya sebagai kegiatan mencari proyek"
Memang tak dapat dipungkiri bahwa kepercayaan rakyat terhadap pemerintahannya masih kurang, namun saya ingin menyatakan bahwa hal ini adalah hal yang aneh, setelah orde baru berakhir, rakyat sangat bebas untuk memilih siapa saja yang dapat duduk dalam lembaga legislatif (wakil rakyat) dan pucuk pimpinan eksekutif (presiden, gubernur, bupati, kepala desa), bagaimana bisa mereka memilih orang yang tidak dapat dipercaya??

bukankah para pimpinan eksekutif dan legislatif tersebut yang nantinya akan mengambil kebijakan-kebijakan strategis dan juga memilih orang orang penting, termasuk para pimpinan yudifkatif, pimpinan penegak hukum dan para menteri??. Munculnya tokoh-tokoh seperti Jokowi, Tuan Guru Bajang, Ridwan Kamil, Risma adalah pilihan rakyat.

Dalam sistem demokrasi, lahirnya para pemimpin yang kurang amanah pada dasarnya diawali oleh kesalahan rakyat dalam memilih para pemimpinnya, kesalahan itu disebabkan oleh:
  1. Rakyat yang tidak mengenal calon pemimpinnya, kebaikan dan keburukan mereka, saya pun sering bingung ketika memilih caleg DPRD tingkat 1 dan 2, tidak ada seorang pun yang saya kenal sedikitpun kebaikan dan keburukannya. Hal ini lumrah untuk sebuah negara besar dimana tidak mungkin semua orang saling mengenal, tapi sangat aneh ketika kita salah dalam memilih kepala desa, pada umumnya rakyat desa cenderung mengenal calon kepala desanya dengan baik.
  2. Money politic, pada negara berkembang dimana sebagian rakyatnya kurang mampu, politik uang sangat berpengaruh, berbeda dengan negara-negara kaya, memberikan 100 ribu rupiah pada pemilu di negara maju atau kaya minyak adalah hal yang sia-sia.
Apabila kita menjual suara dengan sejumlah uang (money politic)...Jika menerima uang tersebut kita anggap sebagai menerima gratifikasi (korupsi), maka kitalah sebagai rakyat yang sudah medahului menerima gratifikasi ....dan jangan heran bila orang yang telah kita pilih tersebut juga nantinya melakukan korupsi...dan ada kemungkinan uang hasil korupsi tersebut dipakai lagi untuk biaya politik (money politic) pemungutan suara periode berikutnya....sebuah siklus politik uang.
Note:
  1. Ada negara peserta tidak mengalami masalah dengan "public acceptance" dengan PLTN (Bangladesh). menurut peserta training tersebut walaupun tetap ada yang menolak tetapi lebih banyak yang menerima, melalui usaha sosialisasi yang mereka lakukan, dan juga karena rasio elektrifikasi yang masih rendah (62,4 %), serta kurangnya sumber daya energi. Kalau di Indonesia tetap banyak juga yang setuju, entah berapa persen, karena belum ada jajak pendapat nasional, tetapi ada kemungkinan pada umumnya NIMBY [4]. Jadi ada juga negara lain yang tetap membangun, dalam artian proyek pembangunannya dijaga ketat oleh aparat bersenjata.
  2. Negara lain yang tidak mengalami masalah dengan public acceptance adalah Jordan, sebuah negara kerajaan, pada negara kerajaan rakyat cenderung mengikuti kebijakan raja.... btw, bagaimana kalau raja Jogja mau bangun PLTN apakah rakyatnya setuju? belum tentu juga karena kekuasaan raja Jogja tidak seperti raja Jordan.
  3. Ada juga negara yang tidak mengalami masalah dengan "public acceptance" tetapi mengalami kendala finansial dengan pembiayaan pembangunan (Vietnam), negara tersebut didominasi partai komunis [5]. kalau Indonesia kemungkinan tidak mengalami masalah, bisa mencari "investor" ataupun "ngutang lagi".
  4. setelah kecelakaan Fukushima, memang ada pro dan kontra penggunaan PLTN di Korea Selatan, sepertiga listrik mereka berasal dari PLTN, hingga saat ini mereka tetap menggunakan PLTN, salah satu pertimbangannya karena kurangnya sumber daya energi alternatif.
  5. Tahun 2007 Qatar sudah memiliki rencana yang matang untuk membangun PLTN, tetapi kemudian ditunda, dikarenakan negara tetangga mereka UEA membangun PLTN, mereka menganggap 4 PLTN yang sedang dibangun di UEA sudah mencukupi kebutuhan mereka, perlu diketahui terdapat interkoneksi jaringan listrik antara UEA dan Qatar.
  6. Cita-cita membangun pemerintahan yang baik dan kesejahteraan rakyat masih mungkin dilakukan dengan pemilu/pilpres/pilkada yang baik, setelah itu terserah rakyat yang menentukan apakah PLTN perlu dibangun ataupun tidak, PLTN bersifat mubah, bukan haram ataupun wajib.
Referensi:
[1] https://simple.wikipedia.org/wiki/Daejeon
[2] http://arifisnaeni.blogspot.co.id/2012/02/sejarah-perkembangan-teknologi-nuklir.html
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Hosni_Mubarak
[4] https://en.wikipedia.org/wiki/NIMBY
[5] https://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam




Minggu, 31 Juli 2016

"We Take The Risk" (kita ambil resikonya)

Seperti tahun-tahun sebelumnya perjalanan mudik tahun ini diwarnai dengan berbagai kecelakaan, baik yang bisa kita lihat langsung, maupun informasi dari media massa.

Jumlah kecelakaan lalu lintas pada masa angkutan lebaran tahun 2016 berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh Korlantas Polri pada H-6 hingga H+8, korban meninggal akibat kecelakaan 558 jiwa. Kecelakaan lalu lintas pada saat mudik masih didominasi oleh kendaraan bermotor roda dua yang menyumbang 3.766 kecelakaan. Kecelakaan mobil 864. Moda angkutan bus sebesar 157 [1].

Pernahkah kita befikir bahwa pada umumnya kendaraan yang kita gunakan sebenarnya dengan sengaja didesain untuk tidak begitu tahan tumbukan (kecelakaan), padahal sebenarnya bisa dibuat lebih tahan terhadap tumbukan (kecelakaan), bahkan bumper yang fungsinya untuk menahan benturan pun saat ini kebanyakan terbuat dari fiber glass ataupun plastik.


Kumpulan Video Kecelakaan [3]

Keselamatan dalam industri otomotif sudah sangat diatur. Kendaraan bermotor harus mematuhi sejumlah norma dan peraturan, baik lokal maupun internasional, agar dapat diterima di pasar. Standar ISO 26262, dianggap sebagai salah satu kerangka kerja praktek terbaik untuk mencapai keselamatan fungsional otomotif [4]

Beberapa aspek teknik yang dipertimbangkan [5] :
  1. Rekayasa keselamatan: sabuk keselamatan, air bag, pengujian tumbukan.crash test dummies, partial system sled and full vehicle crashes.
  2. Ekonomi bahan bakar / emisi: kilometer per liter. uji emisi hidrokarbon, nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2).
  3. Elektronik Kendaraan: sistem elektronik untuk kontrol operasional rem dan kemudi, HVAC, infotainment, pencahayaan, dll.
  4. Kinerja: yaitu nilai yang terukur dan dapat diuji dari kemampuan kendaraan untuk tampil di berbagai kondisi.
  5. Ergonomi 
  6. Biaya
  7. Respon pasar dan jadwal produksi.
  8. Kelayakan perakitan: mudah dirakit dan murah  
Pertimbangan biaya dan ekonomi bahan bakar mengakibatkan kendaraan dibuat ringan, tipis sehingga kendaraan cenderung mudah rusak bila terkena tumbukan (kecelakaan).

ketahanan dari mobil akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan kendaraan lapis baja. Pada kendaraan lapisa baja, lapisan bajanya saja tebalnya bisa mencapai 250 mm (9,8 inci) di bagian depan dan 150 mm (5,9 inci) di bagian belakang. [6]


Tank vs Mobil [7]

Pada video di atas, mobil hanya seperti kaleng yang sangat mudah penyok. sangat berbeda dengan kendaraan lapis baja.

Bentuk lain dari kendaraan lapis baja adalah panser, dengan lapisan baja setebal 10 mm. Harga satu unit Panser Anoa buatan Pindad bisa mencapai sekitar Rp 8 miliar [8]. Kendaraan lapis baja tidak selalu dalam bentuk tank ataupun panser, bisa saja terlihat seperti kendaraan biasa, tapi dengan harga yang fantastis :

Kendaraan Lapis Baja [9]


Note:
  1. Sudah sangat banyak orang yang meninggal dalam kecelakaan di jalan raya, tetapi tetap saja kita tidak takut untuk kembali ke jalan raya. Mungkin kita selama ini berfikir bahwa ini adalah pilihan terbaik, karena kalau harus menggunakan kendaraan lapis baja maka harga yang harus dibayar akan sangat mahal
  2. Sangat berbeda dengan PLTN, walaupun kita belum pernah mengalami kecelakaan PLTN kita cenderung takut.
  3. Mungkin kalau listrik PLTN jauh lebih murah dibandingkan pembangkit lain, seperti perbandingan harga dan biaya kendaraan kita dibandingkan kendaraan lapis baja maka kita akan memilih listrik PLTN.
  4. Safety system yang begitu canggih membuat investasi PLTN menjadi mahal, dulu waktu kuliah S-1 ada seorang Dosen yang menyatakan bahwa "60% dari investasi PLTN hanya untuk safety system"...entah bagaimana cara menghitungnya.
  5. PLTN bagaikan kendaraan lapis baja bila dibandingkan dengan pembangkit lain, gedung sungkup reaktor sangat tebal dan kokoh (tebal beton 1,3 meter), lebih tahan terhadap bencana alam (gempa, banjir, angin topan), bahkan gedung reaktor tidak akan hancur apabila ditabrak oleh pesawat.
Referensi:
[1] http://wartakota.tribunnews.com/2016/07/18/kecelakaan-lalu-lintas-mudik-2016-menurun-6-persen
[3] https://youtu.be/vhACO_m5pH0
[4] https://en.wikipedia.org/wiki/Automotive_industry
[5] https://en.wikipedia.org/wiki/Automotive_engineering
[6] http://alifrafikkhan.blogspot.co.id/2011/07/jagdtiger-kendaraan-lapis-baja-terberat.html
[7] https://youtu.be/nilxgNDfV0s
[8] http://www.jpnn.com/read/2013/10/17/196077/Dibalut-Baja-Tebal-Sekuat-Tank,-Ber-AC-dan-Kulkas-Senyaman-Sedan-
[9] https://youtu.be/NgAEFh38Kus

Selasa, 15 Maret 2016

Rapat di Hotel, Warisan Hutang

Pelaksanaan rapat di hotel merupakan kegiatan yang sudah direncanakan tahun sebelumnya, tujuannya agar roda perekonomian tetap berjalan, hotel mendapatkan pemasukan, industri penyokong hotel juga akan terkena imbasnya. Pasca kebijakan larangan rapat di hotel, bisnis perhotelan di tanah air sempat anjlok, salah satunya dipicu menurunnya okupansi atau tingkat hunian di sejumlah hotel di Tanah Air [1]. Langkah MenPAN-RB yang akhirnya melunak juga diperkirakan memberikan efek berantai di luar perhotelan, yaitu sektor akomodasi, food and beverage sampai souvenir [1]. Pendapatan hotel di daerah mencapai 70-80% dari penyelenggaraan rapat oleh instansi pemerintah [2].

Pertemuan/rapat di luar kantor dengan menggunakan fasilitas hotel,villa,cottage,resort, atau fasilitas ruang gedung lainnya yang bukan milik pemerintah dapat dilaksanakan secara selektif, apabila memenuhi kriteria di antaranya pertemuan yang memiliki urgensi tinggi terkait dengan pembahasan materi bersifat strategis atau memerlukan koordinasi lintas sektoral, memerlukan penyelesaian secara cepat, mendesak, dan terus-menerus (simultan), sehingga memerlukan waktu penyelesaian di luar kantor. Selain itu, tidak tersedia ruang rapat kantor milik sendiri atau instansi pemerintah di wilayah tersebut, sehingga memerlukan waktu penyelesaian di luar kantor dan lokasi tempat penyelenggaraan pertemuan sulit dijangkau oleh peserta baik sarana transportasi maupun waktu perjalanan [3].

PNS rapat di hotel berbintang supaya dapat uang tambahan, untuk rapat di luar kota, seorang PNS bisa mendapat uang tambahan sekitar Rp 200-300 ribu. Sementara untuk di dalam kota Rp 150 ribu [5]. Selain rapat di hotel PNS juga bisa mendapatkan honor tambahan dari kerja lembur. Saya sih suka dengan tambahan honornya …hehehe.. tapi klo boleh jujur lebih suka dengan yang diterapkan di Pemda Jakarta saat ini [6]. Pemda Jakarta saat ini melarang rapat di hotel tetapi memberikan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang fantastis, berkisar 4 juta s.d 42 juta [7]. TKD nilainya lebih besar dibandingkan Tunjangan Kinerja (TUKIN). Berikut ditampilkan daftar uang harian [12]

Mungkin ada yang mengatakan, rapat di hotel merupakan pemborosan dana. Sebagaimana pada tahun 2015, rapat di hotel menghasilkan  pemborosan Rp 5,122 triliun ini berdasarkan laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) [4].


Boros atau tidak, efisien atau tidak efisien sangat bersifat relatif, dari tabel di atas dapat dilihat untuk menyelenggarakan rapat sehari penuh (fullday) diperlukan dana Rp 210 ribu s.d 360 ribu per orang, sedangkan apabila sampai malam diperlukan dana Rp 520 ribu s.d satu juta. Bagaimana bila kita melihat keuangan negara pada sisi yang lain, yaitu sisi Utang Luar Negri.

Utang Luar Negri (ULN) sektor publik meningkat 6,6% sehingga posisinya pada akhir triwulan IV 2015 menjadi sebesar USD143,009  miliar [8]. ULN cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Utang Pemerintah dan Bank Sentral USD 143 miliar, bila kita hitung dengan kurs saat ini (15 Maret 2016) [10]:

1 USD = Rp. 13.157,- maka Utang Pemerintah dan Bank Sentral adalah :
143.000.000.000 X 13.157 = Rp. 1.881.451.000.000.000,-
Jumlah Utangnya 1.881 Triliun.
Banyak banged...bagaimana kalau kita bagi dengan jumlah penduduk:

Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2013 [11]

Jika Utang tersebut dibagi dengan jumlah penduduk, maka akan didapatkan:
Rp. 1.881.451.000.000.000 / 249.900.000 = Rp. 7.528.815
kalau bagi-bagi hutang maka tiap Warga Negara Indonesia memiliki hutang tujuh setengah juta....mau?

Bila anda pernah memiliki hutang/kredit, apalagi jumlahnya cukup besar, misalnya kredit hunian (rumah, apartemen) ataupun kendaraan (motor, mobil). Mau tidak mau anda harus mengalokasikan sebagian pendapatan anda untuk membayar/mencicil hutang, dan tentunya dibarengi dengan jumlah hutang yang turun dari tahun ke tahun.

Catatan:

  1. Salah satu tujuan rapat dihotel memang untuk realisasi dana, realisasi berarti pelaksanaan dari perencanaan tahun sebelumnya.
  2. Instruksi realisasi dana ini berjenjang, saya akan mendapatkan instruksi dari atasan saya, atasan saya akan mendapatkan instruksi dari atasannya, dan begitu seterusnya.
  3. Entah alokasi dana di mana saja yang bisa dianggap sebagai pemborosan, tetapi alangkah baiknya kalau pemborosan dikurangi dan digunakan untuk mencicil hutang, agar digit hutang tidak cenderung naik setiap tahun. Menerima warisan hutang adalah sesuatu yang sangat tidak menyenangkan
  4. Sorry to say....kepada generasi penerus, maaf bila saya juga ikut andil dalam menambah jumlah Utang Luar Negri yang nilainya dari tahun ke tahun cenderung naik..upps :-p
  5. Rapat di hotel memang menyenangkan bisa makan dengan menu prasmanan kayak menu kondangan....tapi kadang-kadang bosen juga karena harus pindah-pindah dari kantor ke hotel, pindah dari satu hotel ke hotel yang lain...waktunya habis untuk transportasi dan menyiapkan perlengkapan rapat.
  6. Saya jadi teringat "Power of Giving" apa karena para pengusaha tersebut telah merelakan 10 persen dari pendapatan mereka untuk membayar pajak sehingga ada imbas balik ke usaha mereka...kalau dilihat dari sisi lain pengeluaran hotel juga balik lagi ke pemasukan pajak tapi ya cuman 10 persen.
  7. Secara nalar bisa dikatakan bahwa hanya yang kaya yang bisa berhutang banyak, karena mereka memiliki agunan, kalau Indonesia agunannya ya kekayaan alam. Akan sangat sulit bagi negara-negara yang dilanda kelaparan ataupun perang berkepanjangan untuk mengajukan hutang dalam jumlah besar.
  8. Hutang yang telalu banyak bisa membuat suatu negara bangkrut. Seperti yang tejadi di Yunani, akibatnya pemerintah mengambil inisiatif menurunkan gaji pegawai, menaikan pajak, menunda dana pensiun dan memangkas anggaran militer [13]. Saya belum bisa membayangkan kalau gaji dipotong dan dana pensiun jadi nggak jelas....
Referensi:
[1] http://ekbis.sindonews.com/read/990652/34/pengusaha-lega-larangan-rapat-di-hotel-dicabut-1429260805
[2] http://finance.detik.com/read/2015/04/05/133141/2878319/4/pengusaha-hotel-di-daerah-70-80-pendapatan-hotel-dari-rapat-pns
[3] http://www.antaranews.com/berita/490697/menteri-pariwisata-apresiasi-pencabutan-larangan-rapat-di-hotel
[4] http://finance.detik.com/read/2015/02/17/155025/2835632/4/rapat-di-hotel-boros-rp-51-triliun-ini-perintah-jokowi-ke-menteri-yuddy
[5] http://finance.detik.com/read/2014/09/26/131858/2702200/4/pns-rapat-di-hotel-berbintang-supaya-dapat-uang-tambahan
[6] http://news.detik.com/berita/2877538/larangan-pns-rapat-di-hotel-dicabut-ahok-pakai-gedung-wali-kota-saja
[7] http://setagu.net/tunjangan-kinerja-daerah-tkd-dki-jakarta-2015/
[8] http://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/loadViewer?idViewer=5788&action=download
[9] http://www.kemenkeu.go.id/katalogdata
[10] https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=USD+to+IDR
[11] https://www.google.co.id/search?q=jumlah+penduduk+indonesia&oq=jumlah+penduduk+indonesia&aqs=chrome..69i57.4819j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8
[12] http://www.lppm.itb.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/SBM_2016.PDF
[13] http://www.bersatulah.com/2015/07/7-negara-paling-bangkrut-di-dunia.html

Selasa, 02 Februari 2016

Kudeta

Kudeta adalah sebuah tindakan pembalikan kekuasaan terhadap seseorang yang berwenang dengan cara ilegal dan sering kali bersifat brutal, inkonstitusional berupa "penggambilalihan kekuasaan", "penggulingan kekuasaan" sebuah pemerintahan negara dengan menyerang (strategis, taktis, politis) legitimasi pemerintahan kemudian bermaksud untuk menerima penyerahan kekuasaan dari pemerintahan yang digulingkan. Kudeta akan sukses bila terlebih dahulu dapat melakukan konsolidasi dalam membangun adanya legitimasi sebagai persetujuan dari rakyat serta telah mendapat dukungan atau partisipasi dari pihak non-militer dan militer (tentara) [1].

Selain kudeta  dalam skala yang besar, ternyata bila kita amati ada juga kudeta dalam sekala kecil, baik di organisasi pemerintahan ataupun swasta. Kudeta jenis ini tidak akan mengkonsolidisi rakyat/militer dalam jumlah besar, bahkan seringnya tidak memperlihatkan tindak kekerasan sama sekali.

Kudeta bisa dilakukan dengan menggunakan kekuatan hukum, misalnya mencari-cari kesalahan orang yang berkuasa kemudian memperkarakannya sebagai suatu tindakan yang melanggar hukum, dengan harapan orang yang berkuasa tersebut terkena sanksi hukum. Sama seperti kudeta skala besar, kudeta dalam skala kecil ini juga kadang memunculkan korban yang tidak bersalah (atau korban yang kesalahannya kecil).

Cerita tentang kudeta, juga ada kudeta yang menggunakan kekuatan hitam (black magic) seperti tenun/santet, tentunya cara ini ditempuh untuk menghindari jeratan hukum, Karena sampai sekarang sepertinya belum ada hukum positif yang bisa memperkarakan meninggalnya seseorang karena hal-hal yang aneh, walaupun kadang secara kedokteran bisa dibuktikan adanya benda asing di dalam tubuh (misalnya paku, kaca dsb) melalui roentgen, USG, CT-Scan, tetapi untuk membuktikan pelakunya secara hukum tidak bisa dilakukan. Berbeda dengan pembunuhan menggunakan racun Sianida yang pernah terjadi di sebuah cafe di Jakarta, besar kemungkinan pelakunya mengira bahwa jejak sianida belum bisa dirunut/diungkap oleh aparat penegak hukum kita, tetapi anggapan itu salah.

Note:

  1. Menjadi korban atau terpidana ataupun sampai meninggal bisa dinilai dari dua sisi, bila dilihat dari sisi dunia maka itu adalah kesengsaraan hidup, tapi bila dilihat sisi akhirat maka sebenarnya mereka adalah orang-orang yang cukup beruntung, kemungkinan kesalahan mereka sudah ditebus, hingga tidak ada lagi dosa yang perlu untuk dibawa mati.
  2. Bila ada yang meninggal karena santet/tenun semoga mereka meninggal dengan khusnul khotimah, urusan mereka di dunia sudah selesai, semoga mereka bahagia di alam kubur, yang bersedih adalah orang-orang yang mereka tinggalkan. Orang yang mengirimkan santet/tenun ada kemungkinan akan merasakan sakit yang lama, terbaring berbulan-bulan atapun bertahun-tahun di rumah sakit.
  3. Orang yang merasa sakit bertahun-tahun kadang –kadang doanya juga aneh, dia berdoa ingin segera meninggal.
  4. Saya penah melihat orang tua berjalan tertatih-tatih menggunakan tongkat, terlihat senyum lebar di mulutnya….ternyata dia sangat bahagia karena bisa berjalan lagi…karena sebelumnya terbaring selama 3 bulan karena menderita stroke (lumpuh separuh).
  5. Kudeta juga bisa terjadi pada lingkungan keluarga karena perebutan harta ataupun warisan.
  6. Pernah ada suatu cerita tentang kudeta seorang sahabat. Seorang pengusaha menitipkan rumah, tempat usahanya pada sahabatnya karena dia akan melakukan perjalanan bisnis ke luar negri, setelah beberapa minggu pengusaha tersebut pulang, betapa kagetnya dia setalah tahu bahwa aset-aset berharganya sudah balik nama atas nama sahabatnya.


Referensi:
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Kudeta